ANALISIS PUISI ITU GAMPANG,LHO!

Menganlisis puisi bisa diartikan sebagai kegiatan untuk  menguraikan unsur-unsur pembangun puisi. Unsur pembangun puisi ada secara intrinsik dan secara ekstrinsik. Terkadang ketika kita diminta menganalisis puisi, rasanya hal itu dianggap sesuatu hal yang begitu sulit. Padahal tidak demikian kenyataannya. Bagi Anda yang ingin punya ilmunya mengalisisi puisi, klik sini aja!Berikut ini saya sajikan contoh analisis puisi berdasarkan unsur intrinsiknya. Bahan ini bisa dijadikan sebagai salah satu contoh agar siswa bisa menganalisis puisi. Tidak sempurna sih tapi lumayan ketiombang tidak ada. He..he..

ANALISIS PUISI “ DOAKARYA CHAIRIL ANWAR

1. Puisi Doa karya Chairil Anwar

Doa

Tuhanku

Dalam termenung

Aku masih menyebut nama-Mu

Biar susah sungguh

Mengingat Kau penuh seluruh

Caya-Mu panas suci

Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

Di Pintu-Mu aku mengetuk

Aku tidak bisa berpaling

2. Analisis Unsur Intrinsik

a) Tema

Puisi Doa karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan. Hal ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti. Pertama, diksi yang digunakan sangat kental dengan kata-kata bernaka ketuhanan. Kata dua yang digunakan sebagai judul menggambarkan sebuah permohonan atau komunikasi seorang penyair dengan Sang Pencipta. Kata-kata lain yang mendukung tema adalah: Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau, caya-Mu, di pintu-Mu. Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan sebuah renungan dirinya yang menyadari tidak bisa terlepas dari Tuhan.

Dari cara penyair memaparkan isi hatinya, puisiDoasangat tepat bila digolongkan pada aliran ekspresionisme, yaitu sebuah aliran yang menekankan segenap perasaan atau jiwanya.. Perhatikan kutipan larik berikut :

(1) Biar rusah sungguh

Mengingat Kau penuh seluruh

(2) Aku hilang bentuk

remuk

(3) Di Pintu-Mu aku mengetuk

Aku tidak bisa berpaling

Puisi yang bertemakan ketuhanan ini memang mengungkapkan dialog dirinya dengan Tuhan. Kata Tuhan yang disebutkan beberapa kali memperkuat bukti tersebut, seolah-olah penyair sedang berbicara dengan Tuhan.

b) Nada dan Suasana

Nama berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) atau sikap penyair terhadap pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai akibat pembacaan puisi.

Nada yang berhubungan dengan tema ketuhanan menggambarkan betapa dekatnya hubungan penyair dengan Tuhannya. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi Doa tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan. Hayatilah makna hidup ini sebagai sebuah pengembaraan di negeri asing.

c) Perasaan

Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi Doa gambaran perasaan penyair adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksi yang digunakan antara lain: termenung, menyebut nama-Mu, Aku hilang bentuk, remuk, Aku tak bisa berpaling.

d) Amanat

Sesuai dengan tema yang diangkatnya, puisi Doa ini berisi amanat kepada pembaca agar menghayati hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa melakukan amanat tersebut, pembaca bisa merenung (termenung) seperti yang dicontohkan penyair. Penyair juga mengingatkan pada hakikatnya hidup kita hanyalah sebuah pengembaraan di negeri asing yang suatu saat akan kembali juga. Hal ini dipertegas penyair pada bait terakhir sebagai berikut:

Tuhanku,

Di Puntu-Mu Aku mengetuk

Aklu tidak bisa berpaling

Referensi

Abdul Rani, Supratman. 2004. Intisari Sastra indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

Anwar, Chairil. 1977. Deru Campur Debu. Jakarta. Pustaka Rakyat.

Culler, Jonatan. 1975. Structuralist Poetics: Structuralim Linguistics and the Study of Literature, London: Rotledge & Kegan Paul.

Djojosuroto, Kinayati. 2004. Puisi Pendekatan dan Pembelajaran. Jakarta: Nuansa.

Analisislah puisi berikut berdasarkan tema, nada dan suasana, perasaan, dan amanatnya!

BERSATULAH PELACUR-PELACUR KOTA JAKARTA

Sarinah,

Katakan kepada mereka

Bagaimana kau dipanggil ke kantor menteri

Bagaimana ia bicara panjang lebar kepadamu

Tentang perjuangan nusa bangsa

Dan tiba-tiba tanpa ujung pangkal

Ia sebut kau inspirasi revolusi

Sambil ia buka kutangmu

Dan kau, Dasima

Kabarkan kepada rakyat

Bagaimana para pemimpin revolusi

Secara bergiliran memelukmu

Bicara tentang kemakmuran rakyat dan api revolusi

Sambil celananya basah

Dan tubuhnya lemas

Terkapar kendur tak berdaya

Politisi dan pegawai tinggi

Adalah caluk yang rapih

Kongres-kongres dan konfrensi

Tak pernah berjalan tanpa kalian

Kalian tidak pernah berkata tidak

Lantaran kelaparan yang menakutkan

Kemiskinan yang mengekang

Dan tak lama sia-sia cari kerja

Ijazah sekolah tanpa guna

Para kepala jawatan

Akan membuka kesempatan

Kalau kau memuka paha

Sedang di luar pemerintahan

Perusahaan-perusahaan macet

Lapangan kerja tak ada……..

Analisislah puisi berikut berdasarkan tema, nada dan suasana, perasaan, dan amanatnya!

CINTAKU JAUH DI PULAU

Cintaku jauh di pulau

Gadis manis sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar

Di leher kukalungkan oleh-oleh buat si pacar

Angin membantu, laut terang, tapi terasa

Aku tidak kan sampai padanya

Di air yang tenang, angina mendayu

Di perasaan penghabisan segala melaju

Ajal bertahta, sambil berkata

Tujukan perahu ke palabuhanku saja

Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!

Perahu yang sama kan rapuh

Mengapa ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku!

Manisku jauh di pulau

Kalau ku mati, dia mati iseng sendiri.

(Chairil Anwar)

Analisislah puisi berikut berdasarkan tema, nada dan suasana, perasaan, dan amanatnya!

AKU

Kalau sampai waktuku

Kumau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlusedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulan yang terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hinlang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

(Chairil Anwar)

Analisislah puisi berikut berdasarkan tema, nada dan suasana, perasaan, dan amanatnya!

MENYESAL

Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Semarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi

Beta lengah di masa muda

Kini hidup meracun hati

Miskin ilmu miskin harta

Ah, apa guna kusesalkan

Menyesal tua tiada berguna

Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan

Atur barisan di hari pagi

Menuju ke atas padang bakti

Analisislah puisi berikut berdasarkan tema, nada dan suasana, perasaan, dan amanatnya!

PEMBARINGAN

(Doa untuk Ibu)

Ibu,

Segala damba

Mencari tanda

Rindu di belukar

Membatu

Hilang suara

Ke mana kini

Merapat dekat

Menggapai hangat

Kepagi lelap

Tinggal kelambu

Bisu

Berdebu

Bangunlah, ibu

Bagimu yang dulu, kini

Hilang lampu

(Cahaya sadar)

36 thoughts on “ANALISIS PUISI ITU GAMPANG,LHO!

  1. mana analisisNya……….g sanggup ya…..Q cari analisinya brow………..males analisis dewe….klo da waktu guwa ngisi analisis guwa boleh kan????

  2. Saya mahasiswa Unsur kelas cilaku.boleh tidak sy minta contoh analisis struktur lahir dan struktur batin puisi,karena saya masih bingung.terima kasih

  3. Beramal ilmu akan menjadikan kebaikan/menolong orang lain, yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, siapa yang menanamkan kebajikan imbalannya adalah sebuah sorga!
    Terima kasih.

    • Untuk Muhammad Ali: Ya tujuannya sih gitu buat amal aja, siapa tahu bermanfaat bagi orang lain. makasih mas ya udah mampir.

  4. Sy dpt tgs Analisis Puisi,jadi More details’nya dunx :
    -fngsi Estetika
    -kepadatan
    -ekspresi tak lngsung
    -semantik sajak’nya jga ych.
    Thanks b4.

    • Buat Nayla! Jangan khawatir pasti kamu bisa coba aja dulu kalau ada masalah kirimkan naskahnya ke emailku, nanti dibantu betulinnya.

  5. gampang tuh buat Puisi, berbagai situasi or perAsaan…..
    klo pengn puisi kalian menarik, hubungi saja Ibu TUTI, specialist B.INDONESIA, hehehe……..
    puisi itu butuh diksi yang berkualitas dan bagus !!! denger2 tahun ini bwat nax kelas 3 kagak ada UN ya ! apakah bener ! trus diganti sama apa dunk……

  6. tolong saya ya pak..
    dpt tugas neh, ttg hasil analisis unsur lahir dan batin puisi :
    1. Tanah Air karya Sutardji Calzoum Bachri
    2. Sembahyang Rumputan karya Ahmadun Yosi Herfanda
    3. Perempuan Itu Bernama Ibu karya Dorothea Rosa Herliany

    mohon kirimkan ke email saya
    Termikasih banyak..

  7. aku di suruh analisis puisi. tapi aku lihat analisis yang diatas sama yang diterangin oleh guru aku kok beda ya. aku jadi bingung. mohon bantuannya. thanks.

  8. tolong saya ya pak. dapat tugas dari guru menganalisis unsur batin dan fisik
    Sembahyang Rumputan karya Ahmadun Yosi Herfanda
    Resonansi Indonesia karya Ahmadun Yosi Herfanda
    tolong kirim ke email, terimakasih

  9. pak,tolong saya nih! saya mau tanya soal kti bapak yang judulnya Meningkatkan kemampuan Menulis Karangan Eksposisi dengan teknik koreksi rekan. terima kasih!

  10. tahu puisi sembahyang rumputan karya Ahmadun Yosi Herfanda tidak?
    yang dimaksud rumputan di puisi sembahyang rumputan itu siapa sih?
    terus kenapa rumputan selalu sembahyang?
    lalu siapa yang membungkam suara adzan dan menggusur rumah-rumah tuhan?
    apa bedanya sembahyang rumputan sama sembahyang manusia?
    kenapa rumputan selalu disingkirkan dari kota-kota?
    kenapa rumputan tak pernah mati meskipun ditebang dan dibakar daunnya?
    apa buktinya jika seluruh gerak rumputan adalah sembahyang?

    tolong di jawab ya 🙂

Tinggalkan komentar